Kang Onk

Malam-malam tak seindah yg dibayangkan dalam pikiran imajinasiku, kadang harus terjerumus oleh gelapnya kehidupan yang ber'fatamorgana' dengan akal ciptaan kita bukan dari sebuah takdir. Kusadari atau tidak, kuakui atau tidak, aku salah dan kalah dalam melangkahkan kaki oleh kejamnya dunia.

Namun, semangat hati terus membara laksana sebuah kobaran rasa tak percaya. Dimanakah keadilan yang bisa aku raih bersama bintangnya kehidupan seterang purnama malam.

Dalam sebuah lorong yang kulalui dengan dekapan airmata duka, seraya kulantunkan sebuah syair-syair dari sang pujangga dengan terbait-bait lirih oleh resapan sangkala maut.

Begitu dosakah diriku,
Begitu laknatkah diriku,
Sehingga kain kafanpun harus kuraih dalam diri ini.

Ya Rabb....
Pintaku padamu, berikan aq kematian dg jiwa Nabi yang terpatri dalam sanubari.